Dorong Perbup PRKBI, YKWS-Akademisi Unila Kaji Kerentanan dan Kapasitas Petani di Tulus Rejo

Lampung Timur-YKWS: Yayasan Konservasi Way Seputih bekerja sama dengan Pattiro Lampung dan dosen Agornomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung melakukan kajian kerentanan dan kapasitas komunitas petani dalam menghadapi dampak perubahan iklim (12/8/23). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat evidence atau data-data lapangan guna mendorong adanya komitmen daerah dalam menghadapi dampak perubahan iklim, khususnya pada sektor pertanian di Kabupaten Lampung Timur. 

Koordinator Program VICRA (Voice for Inclussiveness Climate Resilience Action), Isyanto mengatakan bahwa berdasarkan kajian Bappenas, Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu lokasi super prioritas aksi pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim khususnya pada sektor pertanian.

"Ini artinya sektor pertanian di Lampung Timur punya potensi kerugian ekonomi yang besar akibat dampak perubahan iklim," kata Isyanto.

Menurutnya, aksi adaptasi saja tidak cukup sehingga perlu adanya aksi berketahanan iklim. Tidak hanya melihat perspektif lingkungan hidupnya, pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim juga menyoroti aspek sosial dan ekonomi.

Gambaran umum dari diskusi pengisian data lapangan di Desa Tulus Rejo didapatkan bahwa rata-rata petani menghabiskan 75-100% dari pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini tentu memperlihatkan bahwa nilai tukar petani yang rendah. 

"Beberapa petani bahkan mengatakan mereka butuh modal baru untuk memulai tanam di masa tanam berikutnya," lanjut Isyanto.

Selain itu, dosen Agronomi Fakultas Pertanian Unila, Dr. Tumiar Katarina Manik juga menjelaskan terkait perubahan iklim kepada audiens yang terdiri dari kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan kelompok wanita tani. 

"Perubahan iklim itu awal mulanya karena banyak gas-gas yang di lepas ke udara. Radiasi matahari datang, diserap, dilepas lagi. Harusnya alam ini normal. Tapi sekarang gas-gas tadi menumpuk di atmosfer, dan menghalangi panas matahari tadi untuk keluar atmosfer. Makanya panasnya balik lagi ke bumi, begitu terus. Jadi panas itu seperti terperangkap," katanya.

Kajian kerentanan dan kapasitas komunitas ini merupakan bagian dari strategi advokasi Program VICRA di Kabupaten Lampung Timur guna mendorong adanya komitmen daerah yang diejawantahkan ke dalam peraturan bupati tentang pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim. Selain itu juga untuk membuka ruang publik dan mendorong keterlibatan kelompok rentan dalam perencanaan pembangunan. 

Penulis: Fitri Wahyuningsih - Program Officer VICRA Kabupaten Lampung Timur

 


Komentar

Mitra

Jangan lewatkan niat baik untuk berdonasi.

(721) 3400261Kontak Kami